OBORMOTINDOK.CO.ID. Senoro– Dalam rangka mendukung program nasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung adaptasi perubahan iklim, Joint Operating Body Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) mempelopori pelaksanaan Program Kampung Iklim (Proklim) di Kabupaten Banggai. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Proklim yang diinisiasi oleh JOB Tomori melibatkan 17 desa di sekitar area operasi, tersebar di Kecamatan Batui Selatan dan Kecamatan Moilong. Berdasarkan verifikasi awal dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim (BPPI) Wilayah Sulawesi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia pada 11-16 Maret 2024, 7 desa telah mencapai nilai Madya dan 10 desa masuk tahap verifikasi lanjutan untuk mencapai nilai Proklim Utama.

Hasil verifikasi ini dicatat dalam surat BPPI nomor S.39/BPPI_SUL/TU/PPI.5.2/B/06/2024 dan berdasarkan surat dari Direktur Adaptasi Perubahan Iklim nomor S.80/API/PVAPI/PPI.5.1/B/05/2024.

Kabupaten Banggai berhasil menorehkan prestasi terbaik dibandingkan kabupaten lain di Indonesia, menunjukkan kepedulian tinggi terhadap perubahan iklim.

Tahap verifikasi lanjutan dilaksanakan pada 12-15 Juni 2024 di beberapa desa, yaitu Desa Sinorang, Paisubulol, Masing, dan Bonebalantak di Kecamatan Batui Selatan, serta Desa Sumberharjo, Karanganyar, Argomulyo, Slametharjo, Mulyoharjo, dan Sidoharjo di Kecamatan Moilong.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banggai, Judi Amisudin, SH, MH, mengapresiasi upaya JOB Tomori dalam mendorong desa-desa sekitar wilayah operasi untuk beradaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta menciptakan kemandirian masyarakat dengan tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal.

“Pemda Banggai berkomitmen mendukung desa dalam upaya lingkungan melalui program Proklim ini. Terima kasih kepada JOB Tomori yang telah menginisiasi sehingga 10 desa perwakilan Kabupaten Banggai masuk dalam tahap penilaian Proklim Utama dari KLHK,” ujar Judi Amisudin.

Tim BPPI mengapresiasi antusiasme pemerintah desa dalam melaksanakan Proklim dan aksi adaptasi yang berbeda di setiap desa, menjadikannya contoh bagi desa lain di Indonesia.

Community Development Section Head JOB Tomori, Andi Basuki, menyatakan bahwa Proklim yang dilaksanakan KLHK sangat bermanfaat dan melibatkan berbagai unsur penting dari berbagai aspek. Upaya adaptasi dan mitigasi harus dikerjakan bersama untuk mencapai lingkungan berkelanjutan.

General Manager Zona 13 yang membawahi JOB Tomori, Andry, menyampaikan bahwa JOB Tomori sangat berkomitmen menjalankan program berwawasan iklim dan lingkungan berkelanjutan sebagai strategi pengendalian perubahan iklim.

“Terima kasih kepada Pemda Kabupaten Banggai, pemerintah desa sekitar area operasi JOB Tomori, serta masyarakat luas yang telah bersinergi melaksanakan Proklim. Mari jalankan program ini dengan sepenuh hati demi tujuan mulia mewariskan lingkungan berkelanjutan untuk generasi mendatang,” ujar Andry.

Senada dengan itu, Relation, Security dan ComDev Manager JOB Tomori, Visnu C. Bhawono, menegaskan bahwa meskipun JOB Tomori fokus pada operasi produksi migas di Blok Senoro-Toili, Kabupaten Banggai, mereka juga memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Semoga kehadiran JOB Tomori sebagai inisiator Proklim di Kabupaten Banggai memberikan manfaat bagi masyarakat, sehingga dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk kelancaran operasi dan produksi hulu migas JOB Tomori,” pungkas Visnu. (**)

*) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News

ombatui