OBORMATINDOK.CO.ID, Luwuk – Mengenakan pakaian adat, Bupati Banggai Amirudin memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Banggai ke-61 di Graha Pemda, Kamis (8/7). Kali ini diperingati  secara  sederhana. Tak banyak yang diundang karena di tengah pandemi Covid-19.

Bupati Banggai menyatakan, pemerintah Kabupaten Banggai berupaya merancang formula masa depan berlandaskan realita dan dinamika kekinian tanpa melupakan nilai-nilai dan peristiwa bersejarah masa lalu. “Kita wajib bersyukur dengan menjadikan hari kelahiran Kabupaten Banggai sebagai inspirasi dan motivasi,” tuturnya.

Sebagai daerah yang menjadi bagian sejarah awal bersejerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Kabupaten Banggai memiliki peran dan sumbangsih strategis bagi kemajuan, terutama di wilayah Timur Sulteng. Daerah ini berada tepat di simpul pengembangan Teluk Tomini, Teluk Tolo, dan Laut Maluku, sehingga memiliki potensi sumber daya alam yang besar dan merupakan alur pelayaran Indonesia Tengah. “Hilir mudiknya kapal-kapal besar peti kemas maupun kapal penumpang,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Bangggai memiliki visi dan misi yakni, terwujudnya Banggai maju, mandiri, dan sejahtera berbasis kearifan lokal. Hal ini dimaksudkan untuk mengemban amanah masyarakat Kabupaten Banggai. “Fokus kerja pemerintah daerah adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi, sehingga akan memberi dampak bagi perkembangan daerah sekitar di wilayah ini,” tuturnya.

Lanjut dia, memanfaaatkan potensi sumber daya alam, memaksimalkan pertanian dan kemaritiman. Selain itu, membangun infrastruktur untuk menopang aktivitas ekonomi dan pariwisata serta melakukan pembenahan birokrasi. “Semuanya dilaksanakan dalam kerangka kearifan lokal dan budaya,” tuturnya.

Permasalahan Kabupaten Banggai saat ini, menurut Bupati, kualitas sumber daya manusia, kemiskinan, pengangguran, keterbatasan infrastruktur, kesenjangan wilayah, pengelolaan sumber daya alam dan keunggulan lokal daerah.

Kemudian pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi serta transformasi digital, penataan ruang, lingkungan hidup, penanggulangan bencana daerah, tata kelola pemerintahan dan kualitas pelayanan publik serta penanganan dampak Covid–19. “Hal-hal inilah yang menjadi isu utama tugas kami ke depan,” tuturnya.

Di usia kepemimpinan bersama Furqanuddin Masulili yang baru sebulan ini, kata  dia, pihaknya telah berupaya untuk bekerja nyata dalam mengemban amanah rakyat. Hingga saat ini keduanya telah melaksanakan pembenahan air bersih untuk mendukung 100 hari pertama bertugas sebagai bupati dan wakil bupati. “Kerja cepat dan taktis telah kami upayakan untuk melaksanakan tujuan dan kebijakan pembangunan yang telah kami rencanakan,” tuturnya.

Sebagai pemimpin yang bertanggungjawab terhadap jalannya pelaksanaan setiap urusan pemerintahan di daerah, ujar Bupati, sudah sepatutnya mulai saat ini kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat yang menjadi prioritas utama. “Tentunya menjaga etika dan norma berpemerintahan serta menjalankan sistem pemerintahan yang baik dan bersih,” katanya.

Hal itu menurutnya, tugas yang juga cukup berat, melanjutkan berbagai pembangunan dan puluhan inovasi yang telah menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Banggai yang diwarisi pemerintahan sebelumnya. Mulai dari pemerintah Provinsi Sulteng, pemerintah pusat, bahkan dunia internasional. Hasil itu ditorehkan karena kerja sama  antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat sebagai pilar penyelenggara pembangunan.

Ia berharap semangat yang sama kita kembali bisa meraih penghargaan–penghargaan serupa yang lebih gemilang di masa mendatang. ”Kami inginkan penghargaan yang ada bukan hanya simbol belaka, tetapi penghargaan itu harus nyata di depan masyarakat,” tuturnya.

Karena itu, Bupati  mengajak  semua elemen  untuk  bahu – membahu, menyatukan cara pandang, selalu fokus serta menyamakan visi misi, sehingga kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur bisa diwujudkan. (san)

Phian