OBORMOTINDOK.CO.ID. LUWUK-Pemberlakukan belajar Dalam Jaringan (Daring) yang diterapkan oleh SMPN II Luwuk, dianggap belum maksimal.

Menurut pengakuan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Luwuk, Jumat (9/7/2021) metode belajar mengajar dengan sistem Daring yang tengah diberlakukan saat ini, dinilai tidak maksimal. Hal itu disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah ketidaksiapan para peserta didik beradaptasi dengan iklim digital. Kemudian juga tidak semua pelajar atau peserta didik memiliki perangkat digital seperri Telepon Seluler Android.

“Sejauh ini, sekolah kami telah menerapkan metode pemberian tugas secara daring bagi para siswa. Penugasan itu dilakukan melalui online. Namun hasilnya dianggap belum maksimal, walau pun sudah dilakukan secara maksimal,” ujarnya.

Karena tidak semua siswa memiliki perangkat telpon android, atau tak memiliki pulsa data. Sebagai solusinya ada beberapa kesempatan proses belajar dan mengajar ditempuh secara manual. Guru secara door to door menemui para siswa untuk menyampaikan bahan ajar.

Contohnya ketika masuk masa ujian, bahan ujian selain disampaikan secara online melalui aplikasi WhatsApp, guru-guru juga mengantar langsung kepada siswa atau sebaliknya para siswa yang datang sendiri mengambil soal ujian.

“Meskipun hasilnya belum maksimal, tapi proses pembelajaran harus tetap mengacu pada instruksi pemerintah selama pandemi Covid-19. Yakni, proses pembelajaran Daring, baik secara oneline maupun manual,” tandas Kepsek SMPN II Luwuk.(has)

Phian