OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGGAI– Dalam waktu dekat, Dinas Perikanan Kabupaten Banggai akan kembali menyalurkan bantuan melalui program unggulan “Satu Juta Satu Pekarangan” (SJSP) di sektor perikanan.

Program ini masih fokus pada budidaya ikan lele di pekarangan warga, seperti yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Untuk tahun ini, anggaran sebesar Rp 2 miliar telah disiapkan guna mendukung pelaksanaan program tersebut.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai, Ferlin Monggesang, menjelaskan bahwa bantuan yang akan diberikan meliputi benih ikan lele sebanyak 1.040 ekor per penerima untuk 200 orang penerima manfaat.

Selain itu, juga akan disalurkan pakan, probiotik, serta kolam terpal lengkap dengan rangka baja.

“Bantuan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan mereka dalam membudidayakan ikan lele, yang nantinya dapat meningkatkan pendapatan keluarga,” ujar Ferlin pada acara Sosialisasi dan Pendampingan Hukum bagi Kelompok Pembudi Daya Ikan Lele di Hotel Estrella, Luwuk Selatan, Rabu (4/9/2024).

Sosialisasi yang diadakan ini juga melibatkan penyuluh perikanan dan asosiasi pembudi daya ikan lele.

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan penyaluran program SJSP sesuai dengan prinsip: tepat waktu, tepat anggaran, tepat sasaran, dan tepat manfaat.

Selain itu, peserta juga diberikan pendampingan hukum oleh Kejaksaan Negeri dan Polres Banggai, serta pelatihan teknik budidaya ikan lele.

Program SJSP ini, yang telah rutin dilaksanakan selama tiga tahun terakhir, bersifat stimulan.

Setelah menerima bantuan, penerima diharapkan dapat melanjutkan budidaya lele secara mandiri, sehingga program ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat.

Bupati Banggai, Amirudin, menyatakan bahwa program SJSP adalah bagian dari upaya Pemda Banggai untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan serta meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan lahan pekarangan.

Selain sektor perikanan, program ini juga mencakup sektor pertanian dan peternakan.

“Jika program ini dapat berkembang secara masif, maka kita akan melihat lahirnya berbagai kampung tematik seperti kampung lele, kampung tomat, kampung cabai, dan lain sebagainya. Inilah konsep besar dari program SJSP yang harus didukung dengan program BUMDes untuk menampung dan memasarkan hasil panen warga,” ungkap Bupati Amirudin.

Awalnya, program SJSP dirancang untuk semua lapisan masyarakat, namun setelah asistensi di Pemprov Sulawesi Tengah, program ini hanya diperuntukkan bagi warga kurang mampu yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.

Bupati Amirudin juga mengklaim bahwa program SJSP berhasil menghapus kemiskinan ekstrem di Kabupaten Banggai, dengan tingkat kemiskinan ekstrem mencapai nol persen pada tahun 2023.

“Pemerintah pusat menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024, namun Kabupaten Banggai telah mencapainya lebih cepat pada tahun 2023,” ujar Bupati.

Ke depan, Bupati berharap agar program SJSP sektor perikanan dapat berkembang tidak hanya pada budidaya lele, tetapi juga budidaya udang vaname, khususnya bagi masyarakat pesisir.

“Jika belum bisa tahun ini, mudah-mudahan tahun depan bisa kita mulai dengan satu kampung percontohan,” tambahnya.

Ketua sementara DPRD Banggai, Irwanto Kulap, turut mengapresiasi keberhasilan program SJSP dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dan menurunkan kemiskinan ekstrem.

“Program ini benar-benar telah mengubah tingkat ekonomi masyarakat, dan pencapaian nol persen kemiskinan ekstrem merupakan hal yang luar biasa untuk keberlanjutan pembangunan di Kabupaten Banggai,” kata Irwanto.**

*) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News

ombatui