OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu– Peran penting tokoh agama dalam mendukung upaya konservasi Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.

Salah satu bentuk dukungan nyata datang melalui peluncuran fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah yang ditujukan untuk memperkuat konservasi di wilayah tersebut.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dr. Fahruddin, S.Sos, M.Si, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap langkah tersebut.

“Semoga ini menjadi keberkahan bagi kita semua dan mendatangkan kebaikan bagi Sulawesi Tengah,” ungkapnya saat acara Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Tiga Dekade Pengelolaan TNLL di Hotel Santika, pada Selasa (13/8).

Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Fahruddin, Gubernur Sulawesi Tengah menyatakan bahwa keberadaan TNLL sebagai pusat keanekaragaman hayati dan sumber kehidupan memiliki potensi besar untuk memperkuat posisi Sulawesi Tengah sebagai kawasan penyangga Ibu Kota Negara (IKN).

“Saya mengajak seluruh komponen yang hadir untuk bersama-sama mewujudkan Lore Lindu sebagai ‘Energy of Celebes’,” ujar Fahruddin.

Lore Lindu memiliki peran penting sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat di empat provinsi, terutama dalam hal penyediaan air, oksigen, penyerap karbon, keanekaragaman hayati, kekayaan budaya, serta pariwisata yang berkelanjutan.

Dukungan terhadap TNLL juga datang dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sekretaris Ditjen KSDAE, Suharyono, S.H, M.Si, M.Hum, menekankan pentingnya tiga pilar konservasi sebagai pedoman utama dalam pengelolaan TNLL, yaitu perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman hayati, serta pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

“Kita semua bertanggung jawab untuk menjaga agar proses ekologis di TNLL berjalan dengan baik,” ajaknya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar TNLL, Dr. Ir. Titik Wurdiningsih, M.Si, berharap acara Semiloka ini dapat menjadi wadah untuk refleksi dan perspektif baru dalam pengelolaan TNLL yang sudah berjalan selama tiga dekade.

“Saya mengajak bapak ibu untuk mengungkapkan ide-ide dalam merumuskan rekomendasi untuk pengelolaan TNLL yang lebih baik ke depannya,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, beberapa tokoh masyarakat dan perangkat pemerintahan desa yang berperan aktif dalam konservasi TNLL juga menerima piagam penghargaan dari kementerian.

Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Poso, Kepala Dinas Kehutanan Sulteng, serta sejumlah akademisi dari Universitas Tadulako yang menjadi narasumber dalam semiloka tersebut.**

*) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News

Jum Amar